JUGURAN SYAFAAT SEBAGAI SERVICE EXCELLENT: PANDANGAN SEORANG PENGGIAT
Kerja kepenggiatan Juguran Syafaat dalam menyelenggarakan majelis ilmu rutin bulanan sejatinya tak ubahnya seperti kerja-kerja kepanitiaan pada umumnya. Pola yang nyaris sama setiap bulannya bukan berarti penggiat bisa ayem-ayemen dan bersikap nggampangaken. Tetap seminimal apapun harus ada komunikasi dan konsolidasi.
Sebab event bulanan Juguran Syafaat ini bukan proker (program kerja) yang harus dipertanggungjawabkan kepada siapapun atau dikerjakan sebaik mungkin demi iming-iming tertentu apapun. Melainkan peristiwa service excellentyang dibangun berangkat dari upaya sinau meningkatkan akhlak diri. Unggah-ungguh-nya Wong Jawa, kalau ngundang dayoh ya sudah semestinya gupuh, lungguh, dan suguh.
Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada rasa gembira terdistribusi merata bagi seluruh yang hadir. Meskipun demikian, kami selaku tuan rumah memohon maaf yang setulus-tulusnya apabila di dalam penyenggaraan ada yang kapiran atau merasa dikapirananaken. Sepurane ya, Lur..
***
Alhamdulillah Juguran Syafaat edisi Januari 2023 kemarin berjalan lancar. Itulah kalimat yang saya ucapkan ketika suasana di Waroeng Juguran sudah mulai hening sekitar pukul 02.00 dini hari. Saat acara selesai, beberapa teman penyelenggara langsung menuju ke tempat transit Simbah dan yang lainnya lagi beres-beres di lokasi Juguran.
Saya memilih menyusul belakangan, memastikan A-Z beres dulu. Tugas pamungkas adalah menemani dan membantu load out sound system oleh Mas Basith dan tim. Terima kasih atas persembahan tata suara terbaiknya malam hari itu.
Kemudian, kami melakukan evaluasi teknis apa saja yang kurang agar dicatat dan ke depannya bisa diperbaiki dan dijadikan kewaspadaan agar tidak terjadi kesalahan yang sama.
Salah satu dari daftar checklist yang ada di rapat persiapan yang menjadi catatan evaluasi adalah tidak terselenggaranya layar proyektor. Hal itu terjadi karena ada beberapa komponen kabel yang rusak. Ke depan harus dicari metode mitigasinya.
Namun, ada juga hal lain yang cukup membahagiakan bagi kami. Catatan positif pada obrolan dinihari ketika evaluasi itu adalah tentang pemasangan backdrop yang aduhai begitu “center”-nya. Sehingga seakan terbingkai dengan sempurna oleh saka-saka tiang pendopo yang sebenarnya potensialitas menjadi obstacle visual.
“Dari luar pendopo Waroeng ketika ditangkap oleh angle tertentu dari Camera aduhai cantiknya (backdrop-nya)”, ungkap Mas Kusworo bersama teman-teman RPC selaku eksekutor yang mengatur rata kanan dan kiri pada pemasangannya. Siapa yang menyana untuk sekedar menggantungkan backdrop sederhana saja itu butuh hingga sepuluh kali gasar-geser munggah-medun mencari titik keseimbangannya.
Kemudian hal lain, yakni tentang perwedangan, saat mengukur logistik sepertinya tidak memungkinkan bagi penyelenggara untuk menyediakan teh dan kopi untuk kapasitas 800 – 1000 cup sesuai hitungan jamaah yang hadir. Sehingga keputusan pun harus diambil oleh Mas Adi dan Pak Sugeng selaku PIC Perwedangan.
Dan hasil keputusannya adalah paradigma bahwa yang berangkat lebih awal akan dapat bonus teh atau kopi dan kami meminta maaf kepada hadirin yang gelisah karena tidak ngopi dikarenakan ketersediaan kopi yang terbatas, semoga kegelisahannya terlipur dengan suasana kebersamaan yang hangat.
***
Penggiat harus rela menyimak sekilas-sekilas demi tetap optimal mengerjakan tugas pada koordinat perannya. Rela hati selalu nantinya menyimak recording dari camcorder. Sekilas yang sempat saya simak pada pertengahan diskusi, Simbah memantik tentang apa itu Maiyah? Mbah Nun menyampaikan bahwa Maiyah adalah laboratorium agar supaya kamu bertumbuh.
Mendengar kosakata laboratorium otak saya langsung terasosiasikan bahwa di dalamnya pasti harus ada riset, penelitian, eksperimen, dan lain sebagainya untuk menciptakan manfaat atau pengembangan dari suatu hal baru untuk diteliti. Dalam hal ini (Maiyah) yang diteliti adalah diri kita sendiri.
Yakni, bagaimana agar kita terus menerus menjadi orang yang bertumbuh dan bermanfaat, seperti slogan dalam Symbolic.id #Letsgrow #Letsglow. Itulah sekelumit unek-unek dan catatan dari saya. Sampai jumpa pada rembug dapur untuk persiapan #JSFeb mendatang.