A SPACEMAN CAME TRAVELING

(Teriring doa makin membaik terus ya Cak)

Malam hari di tahun 80-an, saya tidur di galangan kayu di depan rumah, sambil bawa radio sebagai kawan tidur sekaligus ronda menunggui kios kayu kalimantan milik kakak saya. 

Manteng di AM 1602 Khz, acara favorit saya di radio itu, saya mendengar sang penyiar Roni Himawan berbicara datar, menceriterakan sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Sam Hui. Lagu itu ditulis oleh Chris de Burgh di tahun 1975. Jadi, lagu itu masih terbilang ‘baru’ atau paling tidak bukan termasuk oldiest pada waktu itu. 

Lima tahun kemudian saya menjadi ‘yunior’-nya Om Roni, demikian kami memanggil penyiar senior yang termasuk favorit saya itu, menjadi penyiar di AM 1602 Khz yang akhirnya bermigrasi ke FM 105.8 dan akhirnya menjadi FM 106.1. 

Saking cintanya pada lagu itu saya kembali memutar lagu itu. Saya menyenanginya karena memang lagu itu bagus, indah, dan megah. Tidak hanya itu, dilihat dari liriknya, lagu itu sangat relijius. 

Karena memang lagu itu bagus dari berbagai sisi, maka ternyata banyak penyanyi yang menyanyi dan merekamnya. Hanya beberapa saja yang masuk pasar Indonesia, dan mereka pun tidak begitu terkenal. Penyanyi lain yang menyanyikan lagu ini adalah  Ella Craig, Pall Oskar, dan tentu saja sang penciptanya yaitu Chris de Burgh yang mempunyai nama asli Christoper John Davison. Ia adalah seorang pria kelahiran Argentina dan putra seorang diplomat Inggris yang waktu itu sedang bertugas di sana. 

Bahkan ada beberapa video yang menayangkan lagu ini dalam format orkestra dan juga sajian instrumental. Saya mencoba mengelaborasi beberapa baris dari syair lagu tersebut.

A spaceman came travelling on his ship from afar,
‘Twas light years of time since his mission did start,
And over a village he halted his craft,
And it hung in the sky like a star, just like a star

Sepertinya Chris de Burgh memang punya visi yang jauh, baik menatap ke depan maupun menengok ke belakang. Dia membayangkan bahwa ada makhluk luar angkasa yang datang dengan pesawatnya untuk singgah ke bumi. Misinya ini sudah direncanakan sejak sekian tahunan cahaya sebelumnya. Si makhluk  luar angkasa ini kemudian memarkir pesawatnya di langit sebuah desa. Bersinar, gemerlap laksana bintang yang bersinar terang.

He followed a light and came down to a shed,
Where a mother and child were lying there on a bed,
A bright light of silver shone round his head,
And he had the face of an angel, and they were afraid

Then the stranger spoke, he said “Do not fear,
I come from a planet a long way from here,
And I bring a message for mankind to hear, “
And suddenly the sweetest music filled the air

Makhluk luar angkasa ini berwajah layaknya seorang malaikat. Dengan cahaya yang bersinar di kepalanya. Si ‘malaikat’ ini kemudian datang ke sebuah ‘gudang’ di mana disitu berbaring seorang ibu dengan anaknya, dan mereka kemudian terkejut dan ketakutan. Melihat ibu dan anaknya tersebut ketakutan sang ‘Malaikat’ kemudian bilang: 

“Jangan takut…”

“Aku datang dari sebuah planet yang sangat jauh dari sini”

“Aku membawa pesan untuk kalian dengarkan.”

Dan… tiba tiba musik yang sangat indah terdengar memenuh llangit di desa itu…  

Untuk syair selengkapnya (beserta lagunya) ada di https://www.youtube.com/watch?v=nYFJ1CSrC3U

Bila kita cermati lagu ini, kita akan mempunyai interpretasi sendiri tentang isi lagu ini. Memaknai ataupun menerjemahkan isi lagu ini memang hak dari kita masing masing. Muncul spekulasi bahwa “A spaceman come travelling” adalah lagu tentang ‘seseorang’ karena beberapa lirik dan tema dalam lagu tersebut. Namun, Chris de Burgh belum mengonfirmasi tentang sangkaan ini. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa lagu ini juga dapat diartikan secara lebih umum sebagai cerita tentang pengunjung alien yang membawa pesan perdamaian dan harapan ke Bumi. Makna lagu ini pada akhirnya bisa diserahkan kepada interpretasi pendengarnya. 

Saya tidak ingat kapan persisnya ketika saya dan Cak Nun membicarakan lagu ini. Bisa jadi ketika kami bareng-bareng di mobil dengar lagu ini atau pada waktu di studio dan saya pas muter lagu ini. Atau bisa jadi sesudah acara di Salatiga yang perjalanannya pulang ke Jogja ditempuh dalam waktu yang pas dengan jadwal saya siaran.

Ketika dalam suatu kesempatan bincang-bincang tentang lagu ini, Cak Nun bercerita bahwa banyak orang salah sangka ‘tentang siapa lagu tersebut dibuat atau ditulis’, lalu Cak Nun bercerita bahwa dalam sebuah wawancara di sebuah televisi di Kanada, Chris de Burgh sang pencipta lagu ditanya apakah lagu tersebut bercerita tentang seseorang? Chris tidak memberi konfirmasi ya atau tidaknya. 

“Cobalah tanya kepada LCh, yang menyaksikan wawancara TV itu,” saran Cak Nun. Saya mencoba menghubungi dan menanyakan ‘saksi mata’ yang melihat wawancara tersebut. Dan sampai saat ini saya belum mendapatkan jawabannya. Lalu sebenarnya tentang siapa lagu tersebut ditulis?

Tetapi lepas dari semua itu, yang saya surprised adalah, kok ya Cak Nun tau tahu komentar tentang lagu A Spaceman Came Traveling ini. Padahal ini lagu yang sangat langka. Bahkan sepengatahuan saya, di radio-radio di sekitar, tidak ada yang pernah memutar lagu ini. Pengetahuan beliau tentang musik, tentang lirik, memang membuat saya termenung, bertanya kepada diri sendiri, dari mana beliau tahu semua ini?

Snekkersten 31/5/23—12/7/23 

Lihat juga

Back to top button